Home » , » Si Jambul "Senyuman dari Gigi Berpagar"

Si Jambul "Senyuman dari Gigi Berpagar"


Kisah ini terjadi pada suatu sore yang tidak terlalu cerah dengan kondisi tubuh kurang sehat. Maka beranjaklah diriku ke apotek terdekat untuk membeli vitamin. Dan entah kenapa setelah sampai disana mbak-mbaknya yang berseragam biru yang menjaga apotek yang berjumlah dua orang sama-sama menggunakan pagar gigi yang sama-sama berwarna biru juga. Senyuman dari gigi berpagar itu sempat membuatku merinding di tengah-tengah suasana yang menjelang malam. Pagar gigi atau kawat gigi diciptakan untuk meratakan gigi. Yang perlu diluruskan pemahamannya adalah bahwa kawat gigi tidak bisa meluruskan gigi. Bisa dibayangkan jika gigi yang berjumlah 32-34 buah itu menjadi lurus, maka akan selebar apa bibirnya. Jadi sekali lagi kawat gigi tidak bisa meluruskan gigi tapi meratakan gigi yang semrawut. Entah kapan mulai diperkenalkan pertama kali dan oleh siapa yang memasang kawat gigi, tapi yang jelas oleh dokter spesialis yang menangani dunia pergigian dan yang pasti tidak menggunakan kawat berduri. Tapi di Indonesia khususnya pulau jawa pada jaman dahulu untuk meratakan gigi, tidak menggunakan kawat gigi, melainkan dipangur yaitu menggunakan palu dan uborampenya yang katanya sakitnya minta ampun. Karena tukang pangur tidak mengenal pembiusan apalagi formula obat bius, mereka tidak mengenal sama sekali.

Pada perkembangannya yaitu sekitar tahun 2000an kalo nggak salah di Indonesia kawat gigi mulai mengalami perkembangan yang signifikan. Sebagai solusi mempercantik senyuman warga masyarakat Indonesia yang giginya tidak teratur dan memiliki kebingungan untuk menghabiskan penghasilannya atau lebih tepatnya penghasilan orang tuanya atau penghasilan suaminya. Saat itu pemakai kawat gigi masih seperti petinju yang menggunakan pelindung gigi yang membuat pemakainya susah mingkem dan menambah sedikit derajat kemrongosannya. Dan penderitaan lainnya adalah tidak bisa makan makanan sembarangan apalagi makan batu atau besi bisa merusak kawatnya dan yang paling dilarang adalah makan magnet karena bisa nempel dan tidak bisa dilepas. Tapi untuk menakut-nakuti orang lain jauh lebih mudah yaitu dengan menggunakan magnet berbentuk taring tinggal ditempel sudah seperti vampire. Dalam urusan sikat gigipun juga tidak boleh sembarangan harus menggunakan sikat gigi khusus dan tidak disarankan menggunakan sikat kawat jika pemakai kawat gigi tetep menggunakan sikat kawat, maka ditanggung sendiri akibatnya.

Semakin bertambahnya tahun semakin banyak pengguna kawat gigi dan semakin menarik kawat yang ditawarkan yang dulunya pake bendrat sekarang sudah menggunakan emas, perak, perunggu (koyo medali wae). Tapi yang jelas kawat gigi semakin berwarna penggunanya juga tinggal mencocokan baju dengan warna kawat giginya. Dan kawat gigi sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang yang menginginkan senyumnya terlihat mahal . Penggunanya pun sekarang sudah berbagai kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa, tua bangka yang sebenarnya sudah tidak terlalu penting lagi menggunakan kawat gigi mungkin jika ditanya cucunya dia akan menjawab aku mau dikubur dengan menggunakan kawat gigi, maka aku bisa member senyuman mahal pada malaikat . Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah sudah adakah pemasangan kawat gigi yang bisa dikredit? Jika sudah ada mungkin akan semakin banyak kawat gigi bertebaran dimana-mana. Buat pemakai pagar gigi aku ingin menikmati senyuman mahal anda. Bagi yang berniat pasang kawat gigi penuhi dulu kebutuhan anda baru keinginan anda. Bagi yang tidak menggunakan kawat gigi senyuman kalian tetap keren seperti senyuman ku saat ini.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Yogyakartas.com
Copyright © 2014. xSNWNx - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Developed by MIW
Proudly powered by Blogger