Maaf Aku Meninggalkanmu Maret
Posted by Snewen Skuad
Posted on 02.06
with No comments
Kurasa telah habis kisah tentang rumput menampung embun kemudian matahari menguapkannya menjadikan mega-mega. Ketika jendelaku dipagi hari tidak jadi terbuka ketika hujan terlanjur menghapus jejakmu yang menuju ke tempatku. Burung emprit di pucuk kemlandingan enggan bernyanyi membangunkanku mungkin karena pintu yang sedianya ku bukakan untukmu telah kututup kembali.
Maaf aku meninggalkan mu maret.
Ketika bunga desember telah layu dan mengering hanya meninggalkan bonggolnya yang telah kaku, siraman air tak akan menghidupkannya lagi. Tinggal pohon jambu yang tak jadi merontokkan daunnya karna hujan masih ada.
Telah ku tuliskan semua kisahku dan ku sebarkan kepada entah tentang januari, februari, saat jejakmu belum terhapus oleh hujan dan jendela masih kubuka. Saat aku masih berani berjanji akan mendatangkan angin sepoi untuk menyejukkanmu. Ketika aku masih bisa memberimu segudang harapan tentang senja membawa jingga yang aku tahu kau tak akan pernah mempercayainya. Hingga kau berkata padaku “aku takut pada malam” dan kau tak pernah memberikan alasannya. Yang ku tahu malam membentuk embun di balik daun.
Maaf aku meninggalkan mu maret.
Jika kau ingin menyusulku, ikutilah jejak yang ku tinggalkan diantara rerumputan dan bebatuan. Tanyalah kepada mawar di pucuk bukit di bawah pohon albasia dengannya kuceritakan semua tujuan pengembaraanku. Bawalah setangkai untuk menemani perjalanan mu dia akan memberikan petunjuk kemana kau harus melangkah. Jika kau telah bertemu elang bermata satu yang bertengger di karang pinjamlah sayapnya karna kau harus terbang untuk ketempat ku.
Maaf aku meninggalkan mu maret
Jogja, Juni 2009
Sunawan
Label:
Maaf Aku Meninggalkanmu Maret,
Puisi
0 komentar:
Posting Komentar